Sesat dalam kemaruk cinta
jiwa tak ubah seperti belantara
landainya indah dari kejauhan
tapi aku tak bisa menemukan arah
pohon rendang sudah tak kuhiraukan
dedaun kering kurasakan basah
Aku yang tersasar menagih nikmat
mencari madu di antara tuba
pandanganku kabur
aku di alam yang kelam
sebentar kemudian aku tersentak
aduh! jemariku tersentuh duri
Aku rindukan ‘dia'
tapi entah bila rintihku ini akan bersambut
entah di dunia mana kitakan bersapa
(puterikata - 3.50pm - jln chan sow lin)
No comments:
Post a Comment